Sedikit dari Serba-Serbi Bulan Muharram

Sedikit dari Serba-Serbi Bulan Muharram

Bismillah

sedikit-dari-serba-serbi-bulan-muharram

Bulan Muharram adalah bulan yang pertama Dalam kalender hijriyyah. Orang jawa menyebutnya bulan syuro. Ketika masuk bulan Muharram, banyak amalan yang dilakukan oleh orang-orang. Mulai dari amalan sunnah yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam, sampai berbagai macam ritual aneh yang dilakukan masyarakat setempat.

Di Indonesia sendiri, sebagian muslim mengadakan acara-acara khusus di bulan ini. Namun acara tersebut ditentang oleh sebagian muslim yang lain. Mereka beranggapan bahwa mengkhususkan acara di bulan tersebut dilarang. Memang apa saja sih hal-hal yang dilakukan? Apakah yang dilakukan itu benar atau salah? Dan amal apa saja yang memang dianjurkan pada bulan ini?

*Note = Tulisan ini dibuat berdasarkan permintaan yang datang kepada saya. Saya akan berusaha merangkum dan menjelaskan hal ini berdasarkan apa yang telah saya pelajari.

Syarat Diterimanya Amalan

Sebelum kita masuk ke pembahasan, kita perlu sepakati bersama bahwa syarat diterimanya amal adalah :

  1. Ikhlas
  2. Mengikuti contoh dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam

Jika seseorang beribadah dengan hati yang tidak ikhlas, maka amalan itu tertolak. Namun dengan modal ikhlas saja belum cukup. orang itu harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam.

Contoh kecilnya adalah jika ada orang yang akan melakukan sholat shubuh, dengan hati yang ikhlas ia melaksanakan sholatnya. Tetapi ia sengaja menambahkan 1 raka'at pada sholat shubuh agar ia mendapat pahala lebih. Apakah shalatnya diterima? Tentu saja tidak. Lain halnya jika ia menambahkan 1 raka'at karena lupa.

Beda juga tentang masalah dunia. Misalnya, apakah kita tidak boleh menggunakan laptop? kan pada Zaman Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam tidak ada laptop?

Gampangnya, untuk masalah ibadah yang kita cari adalah perintah dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Dan untuk masalah muamalah serta urusan keduniaan lainnya, yang kita cari adalah larangan dari Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Selama urusan dunia yang dilakukan tidak menabrak larangan, maka itu boleh dilakukan. Selama ibadah yang dijalankan ada perintahnya, maka boleh, bahkan bisa sampai wajib dilakukan.

Baca juga : Adzan saat Badai agar Badai Berhenti, Perlukah?

Apa disini kita sudah sepakat? Jika iya, mari kita lanjut ke pembahasan berikutnya.

Amalan Yang Sebenarnya Tidak Ada Pada Bulan Muharram

Di antara amalan yang sebenarnya tidak ada dan tidak perli dilakukan pada bulan Muharram adalah :

Memandikan Keris

Hal ini biasanya dilakukan oleh masyarakat jawa. Sebagian dari mereka akan memandikan keris yang dianggap keramat. Biasanya, mereka memandikannya dengan air yang dicampur dengan bunga. Tujuannya agar mereka mendapatkan keberuntungan.

Sudah jelas dan sangat terang, hal ini sangat bertenangan dengan islam. Bahkan ini termasuk syirik. Tidak pantas seorang muslim melakukan hal seperti ini. jika keris itu dipatahkan oleh orang, keris itu tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Jika keris itu tidak bisa melindungi dirinya dari kerusakan, masa iya keris itu bisa memberi keberuntungan?

memandikan-keris

Bagaimana jika keris itu dijadikan sarana/perantara antara dia dengan Allah?

Sama saja, mungkin mereka berpikir jika melakukan sesuatu dengan keris itu, akan menjadi perantara antara dia dengan Allah, dan Allah akan menurunkan rahmat-Nya. Tapi, bukankah kita sudah sepakat jika melakukan suatu ibadah tidak cukup dengan bermodalkan ikhlas saja? Orang-orang dahulu juga seperti itu. Mereka membuat sesuatu yang dijadikan 'penyambung' antara dirinya dengan Allah Ta'ala.

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ [١٠:١٨]

Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.' Katakanlah, 'Apakah kamu akan memberi tahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) di bumi?' Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutuka itu.

Ingat, barangsiapa yang membuat perantara antara dirinya dan Allah, dia meminta syafa't dan berserah diri kepada perantara itu, maka dia kafir. Jika ingin bertawassul, maka bertawassullah dengan apa yang diajarkan Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam.

Dzikir Awal Tahun

Beberapa orang membaca bacaan khusus pada saat tahun hijriyyah akan berakhir dan saat baru memasuki awal tahun hijriyyah. Memang, dzikir bagus dilakukan setiap waktu. Tapi, jika mau membaca dzikir khusus pada waktu tertentu, kita harus kembali melihat ke zaman Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Apakah beliau melakukan hal itu atau tidak? Jika beliau tidak melakukannya, maka kita tidak perlu melakukannya.

Tapi dzikir ini diajarkan oleh kyai fulan?
Islam sudah turun dengan sempurna. Kita tidak perlu menambahkan atau mengurangi ajaran Islam. Amalan yang dicontohkan oleh Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam saja belum semua kita amalkan. karena itu, Apakah kita pantas menambah amalan yang lain? Kyai yang baik adalah kyai yang mencukupkan diri dengan apapun yang dicontohkan Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam. Tidak ditambah atau dikurangi.

Mungkin karena keterbatasan ilmu saya, atau memang tidak ada hadits yang menerangkannya. Selama ini, saya tidak menemukan hadits yang berkaitan dengan masalah ini. Jika ada hadits yang menerangkan tentang dzikir awal tahun, maka silahkan amalkan dzikirnya.

Mengadakan Acara Peringatan Memasuki Bulan Muharram

obor

kita tidak pernah mendengar Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam dan para sahabatnya merayakan pergantian tahun dengan pawai obor, misalnya. Jika Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam saja tidak melakukannya, apa alasan kita untuk melakukannya? Apakah kita sudah lebih pintar dari Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam? Tentunya tidak. Jika hal itu memang sesuatu yang bagus, maka Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam dan Para Sahabat sudah lebih dahulu melakukan hal itu, bukankah begitu?

Amalan Yang Dianjurkan Pada Bulan Muharram

Setelah mengetahui beberapa amalan yang sebenarnya tidak ada pada bulan Muharram, selanjutnya kita akan membahas beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Muharram.

Memperbanyak Puasa Sunnah

piring


Memperbanyak puasa sunnah pada bulan Muharram dianjurkan oleh Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam. Bahkan puasa di bulan Muharram disebut sebagai puasa yang paling baik setelah puasa Ramadhan.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ »

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Beliau berkata: Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda : "puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram. Dan sholat yang paling afdhol setelah sholat wajib adalah sholat malam (H.R. Muslim)

Puasa Tanggal 9 dan 10 Muharram

Angka

Mengkhususkan puasa pada 10 Muharram disunnahkan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Puasa ini juga dilakukan oleh orang-orang yahudi. Karena pada hari tersebut Nabi Musa 'Alaihi Salam dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Fir'aun.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم - وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, Bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam datang ke Madinah. Beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa sehari pada hari asyura. Maka beliau bertanya kepada mereka : " apa yang membuat kalian berpuasa hari ini?" Mereka menjawab : "Hari ini adalah hari yang besar. Nabi Musa dan kaumnya telah diselamatkan Allah. Dan Fir'aun beserta kaumnya telah ditenggelamkan. Maka Nabi Musa Bersyukur dengan berpuasa, kamipun berpuasa." Maka Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda : "maka kami lebih berhak mengikuti Nabi Musa daripada kalian." Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam pun berpuasa, dan menyuruh berpuasa.

Dan dianjurkan berpuasa sehari sebelumnya untuk menyelisihi orang-orang yahudi.


Bagaimana pendapat kalian setelah membaca sampai di sini? Mungkin ada beberapa poin yang kalian tidak setuju dengan saya. Tapi di sini saya hanya menjelaskan apa yang saya tahu. Semoga kita makin semangat mengerjakan perintah dengan ikhlas dan menjauhi larangan Allah Ta'ala. Serta semangat mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam.

Komentar