Pertama Kali Menggunakan KA Serayu

Pertama Kali Menggunakan KA Serayu

Bismillah
Ane tinggal di kota, dan ane baru sekali naik kereta jarak jauh.
pertama-kali-naik-kereta-ekonomi


Di zaman modern ini, kita diberi kemudahan untuk berpergian ke berbagai tempat. Banyak pilihan alat transportasi yang memudahkan kita untuk pergi ke suatu tempat. Dari yang mengapung di air, sampai yang melayang di air (baca : udara). Dari yang hanya mempunyai dua roda, sampai yang mempunyai banyak roda. Jika pada zaman dahulu orang-orang berpergian menggunakan kuda, sekarang kita bisa nenyaingi tenaga kuda dengan besi. Itu semua adalah hal yang perlu kita syukuri.

Ane sendiri belum merasakan semua moda transportasi yang umum digunakan pada saat ini. Ada beberapa yang belum pernah ane gunakan. Pernah suatu hari terlintas di pikiran ane, Bagaimana rasanya naik kereta jarak jauh? Memang pada saat itu, ane belum mencoba kereta api jarak jauh. Dari rasa penasaran itulah, akhirnya ane merasakan juga bagaimana serunya naik kereta.

  • Mencari Tiket

ilustrasi-tiket
ilustrasi tiket, sumber : pixabay
Hari itu, sekitar akhir Januari 2020, ane merasakan libur semester yang berbeda dari sebelumnya. Jika biasanya libur semester para siswa ada diletekkan di akhir Desember sampai awal Januari, tanggal liburan ane malah bergeser ke akhir Januari. Itu karena ane sudah menjadi mahasiswa. Waktu libur yang diberikan pun lebih banyak daripada waktu libur yang biasanya diberikan kepada adik-adik sekolah menengah. Ane pun menyiapkan beberapa agenda yang rencananya dieksekusi pada liburan kali ini. Salah satunya adalah pergi ke tempat kelahiran orang tua ane, Garut.

Baca juga : Situ Cibulakan Garut, Satu dari Sekian Destinasi Gratis

Biasanya, bus menjadi pilihan untuk mencapai tempat tujuan, Garut. Agar lebih berbeda, kali ini ane mencoba menggunakan kereta untuk mencapai tempat tujuan. Seperti kata pepatah, "barangsiapa yang tahu jauhnya perjalanan, maka ia akan bersiap-siap", informasi tentu dibutuhkan pada perjalanan kali ini. Ini perjalanan pertama ane menggunakan layanan kereta, ane berusaha mengumpulkan informasi yang cukup agar mengurangi risiko terjadi hal yang tidak diinginkan saat perjalanan. Ane gak perlu terlalu repot untuk mencari informasi seputar tiket kereta, dan lainnya. Alhamdulillah, sekarang semua serba dipermudah. Dengan modal smartphone dan kuota internet, dengan mudahnya ane mendapatkan informasi yang cukup. Tidak lupa, ane pun membeli tiket di salah satu toko online yang menjajakan tiket kereta.

Panggil saja Serayu. Ia adalah kereta yang akan menemani ane ke tempat tujuan. Kenapa memilih Kereta Serayu? Lagi-lagi masalah dana, karena kereta ini adalah yang termurah dari pilihan keberangkatan yang ada. Di samping itu, jam keberangkatannya menjadi salah satu pertimbangan (meskipun bukan pertimbangan utama) sehingga ane menjatuhkan pilihan ke kereta ini. Perjalanan Kereta Serayu ini berawal dari Stasiun Pasar Senen dan berakhir di Stasiun Purwokerto. Namun, pada perjalanan kali ini ane akan turun di Stasiun Cibatu, Garut.

Menurut informasi, Kereta Serayu ini akan berhenti sejenak di Stasiun Bekasi, statsiun yang dekat dengan rumah ane. Jadi, ane tidak perlu naik dari statsiun awal keberangkatan, yaitu Stasiun Pasar Senen. Cukup menunggu kereta di Stasiun Bekasi, dan naik dari sana. Namun, ane tidak bisa check in di Stasiun Bekasi kerena tidak ada pilihan keberangkatan di Stasiun Bekasi. Mau gak mau, ane harus pergi ke Stasiun Pasar Senen dan berangkat dari sana. Maksud hati menunggu kereta, malah ditunggu kereta.

  • Rumah - Stasiun Pasar Senen

Hari yang dinanti pun tiba. ane pun menggendong sebuah tas ransel yang berisi beberapa lapis kain, dan sekantung buah salak untuk oleh-oleh keluarga di sana. Ane juga membawa tas kecil untuk menyimpan benda-benda yang sering digunakan, seperti smartphone dan alat lainnya. Pagi itu, awan yang menghitam mulai berkumpul di atas langit Bekasi.

Ane menggunakan angkutan umum untuk sampai ke stasiun terdekat dari rumah, yaitu Stasiun Kranji. Dari stasiun ini, ane akan menggunakan KRL commuter line untuk sampai ke Stasiun Pasar Senen. Ane sendiri sudah beberapa kali menggunakan kereta commuter line ini. Tetapi, ini akan menjadi pengalaman pertama ane menggunakan kereta api untuk pergi ke tempat kelahiran orang tua ane.
Untuk sampai ke Stasiun Pasar Senen, ane harus transit di Stasiun Jatinegara untuk berpindah rangkaian kereta. Sesampainya di Stasiun Jatinegara, kereta yang mengarah ke Stasiun Pasar Senen belum datang di sini. Langit pun makin menghitam. Rasa cemas pun mulai menghampiri. Kereta Serayu yang ane pesan berangkat pukul 09:15. Saat itu, ane gak tahu bakalan sampai tepat waktu atau tidak.

Setelah beberapa saat menunggu, ane putuskan untuk menyewa ojek online dari Stasiun Jatinegara. Dari dalam stasiun, ane mencoba memesan ojek ke lokasi tujuan. Namun, ada kendala pada aplikasi ojek online ane. Sambil mengotak-atik gawai, beberapa tetes air jatuh dari langit dan diikuti dengan tetesan yang lain. Ane pun berpikir ulang, jika ane dapat ojek yang tidak menyediakan mantel hujan, maka ane akan kebasahan di jalan. Akhirnya ane putuskan untuk menunggu commuter line di Stasiun Jatinegara.

Hujan pun semakin deras. Beberapa saat kemudian, commuter line yang akan membawa ane ke Stasiun Pasar Senen tiba. Ane bergegas masuk ke kereta itu. Di dalam gerbong, rasa cemas itu menghamiri lagi. Ane teringat ungkapan orang-orang yang mengucapkan 'udah ketinggalan kereta, lo...' ketika melihat temannya datang terlambat. Apakah ungkapan ini akan terjadi kepada ane secara harfiyah? Alhamdulillah, ternyata tidak. Di dalam gerbong, ane cek gawai ane dan melihat jadwal kedatangan kereta di Stasiun Pasar Senen. Menurut informasi yang ada, kereta yang ane gunakan sudah dijadwalkan akan sampai sebelum keberangkatan KA Serayu.

  • Mencetak Tiket KA Serayu

Sesampainya di Stasiun Pasar Senen, ane langsung menuju ke mesin cetak boarding pass untuk mencetak tiket. Sebelumnya, kode untuk mencetak tiket kereta dikirim setelam melakukan pembayaran. Cara mencetaknya pun cukup mudah :
  1. Temukan mesin cetak boarding pass yang ada di stasiun
  2. Masukkan kode yang sudah diberikan
  3. Klik oke, atau cetak, atau sinonimnya
  4. Ambil tiketnya, selesai
    mencetak-tiket-kereta
Setelah mendapatkan tiket, rencananya ane akan pergi ke loket penukaran tiket commuter line untuk menukarkantiket dengan uang jaminan. Ketika mencari loket, tiba-tiba terlihat petugas yang memanggil ke arah ane dari kejauhan. Kelihatannya petugas itu mengisyaratkan agar mempercepat langkah. Tidak lama, ane melihat seseorang yang tergesa-gesa berlari ke arah pintu masuk peron. Ane pun heran, di jadwal yang tertera pada tiket, KA Serayu belum dijadwalkan berangkat secepat ini. Apa jadwal keberangkatannya dipercepat? Ane pun ikut tergesa-gesa dan mengambil 'langkah seribu'. Ternyata, ada kereta yang akan berangkat sebentar lagi. Dan orang itu sepertinya adalah penumpang kereta tersebut. Sudah terlanjur sampai pintu masuk, akhirnya ane ikut masuk ke dalam peron tanpa menukarkan tiket commuter line. Ane secara tidak langsung terkena prank yang tidak sengaja dibuat oleh petugas.

bersambung...
_______________________________________________________________
*catatan : Mungkin link ini akan membantu kawan-kawan yang hendak melakukan perjalanan :
Di saat pandemi seperti saat ini, mungkin jadwal bisa berubah.

Komentar

Posting Komentar